[:en]Mengawal Kepemimpinan Baru Indonesia. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tanjungpura (BEM UNTAN) di daulat sebagai tuan rumah dan panitia pelaksana kegiatan Musyawarah Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (MUNAS BEM SI) ke VIII tahun 2015. Rangkaian agenda yang dihelat pada tanggal 29 Januari – 3 Februari 2015 ini dihadiri oleh perwakilan 94 Perguruan Tinggi Indonesia, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 200 orang.

Mengawal Kepemimpinan Baru Indonesia

Menurut Presiden Mahasiswa UNTAN, Rahmat Saiful, “Ini merupakan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan MUNAS BEM SI”.

Agenda MUNAS dibuka secara resmi oleh Rektor UNTAN, Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA sekaligus dirangkai dengan Seminar Nasional bertajuk “Bagaimana Pentingnya Membangun Daerah Perbatasan” oleh Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang sebagai narasumber. Acara pembukaan ini dilaksanakan pada hari Jum’at (30/01/2015) bertempat di Gedung Rektorat UNTAN Lt. III. Rektor UNTAN dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada para peserta MUNAS yang hadir dari berbagai Universitas di Nusantara, selamat datang di Bumi Khatulistiwa. Menurut Prof. Thamrin, setiap kampus akan merefleksikan daya saingnya, oleh karena itu para mahasiswa diharapan dapat memanfaatkan masa-masa dikampus sebagai masa pembelajaran untuk terus meningkatkan daya saing diri sehingga akan menjadi bagian SDM Indonesia yang berkualitas. Kepada calon pemimpin masa depan, beliau berpesan agar dapat menyikapi peluang dan tantangan kedepan dengan kapasitas yang dimiliki.

Selain itu, Wakil Ketua MPR RI , Oesman Sapta Odang mengapresiasi baik kegiatan ini. Beliau berpendapat bahwa masukan-masukan yang diberikan oleh mahasiswa sangat baik dan bermanfaat untuk pemerintahan Indonesia ke depannya. “Paling tidak dalam MUNAS BEM SI ini, para delegasi juga melakukan suatu riset lapangan tentang fakta/keadaan yang dihadapi sehingga hasilnya bisa direkomendasikan ke pemerintah,” ujarnya.

Rangkaian agenda MUNAS dipusatkan di Aula Gedung Siskom FMIPA UNTAN. Acara inti dari MUNAS ialah untuk mengevaluasi kinerja koordinator pusat, koordinator forum perempuan, koordinator wilayah dan koordinator isu. Selain itu, dalam MUNAS ini juga menetapkan koordinator pusat, koordinator forum perempuan, koordinator wilayah dan koordinator isu untuk periode selanjutnya. Diakhir sidang, ditetapkan pula isu apa saja yang akan dikawal oleh BEM SI. Target dari MUNAS ini adalah untuk memperkuat gerakan advokasi BEM SI, dalam rangka mengawal pemerintahan Presiden RI era kepemimpinan Jokowi 4 tahun ke depan. Ada tujuh tema isu yang diusung, antara lain: bidang energi, pendidikan, korupsi, ekonomi, pertanian, wanita dan ketenagakerjaan serta lingkungan. Dari masing-masing tema tersebut BEM SI sudah menyiapkan eskalasi gerakan nasional. Puncak dari gerakan BEM SI 2015 ini, yaitu: sebuah gerakan nasional yang direncanakan merupakan pertemuan dengan Presiden RI pada peringatan satu tahun pemerintahan Jokowi-JK di Istana Negara.

 [:fr]

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tanjungpura (BEM UNTAN) di daulat sebagai tuan rumah dan panitia pelaksana kegiatan Musyawarah Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (MUNAS BEM SI) ke VIII tahun 2015. Rangkaian agenda yang dihelat pada tanggal 29 Januari – 3 Februari 2015 ini dihadiri oleh perwakilan 94 Perguruan Tinggi Indonesia, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 200 orang.

Menurut Presiden Mahasiswa UNTAN, Rahmat Saiful, “Ini merupakan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan MUNAS BEM SI”.

Agenda MUNAS dibuka secara resmi oleh Rektor UNTAN, Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA sekaligus dirangkai dengan Seminar Nasional bertajuk “Bagaimana Pentingnya Membangun Daerah Perbatasan” oleh Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang sebagai narasumber. Acara pembukaan ini dilaksanakan pada hari Jum’at (30/01/2015) bertempat di Gedung Rektorat UNTAN Lt. III. Rektor UNTAN dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada para peserta MUNAS yang hadir dari berbagai Universitas di Nusantara, selamat datang di Bumi Khatulistiwa. Menurut Prof. Thamrin, setiap kampus akan merefleksikan daya saingnya, oleh karena itu para mahasiswa diharapan dapat memanfaatkan masa-masa dikampus sebagai masa pembelajaran untuk terus meningkatkan daya saing diri sehingga akan menjadi bagian SDM Indonesia yang berkualitas. Kepada calon pemimpin masa depan, beliau berpesan agar dapat menyikapi peluang dan tantangan kedepan dengan kapasitas yang dimiliki.

Selain itu, Wakil Ketua MPR RI , Oesman Sapta Odang mengapresiasi baik kegiatan ini. Beliau berpendapat bahwa masukan-masukan yang diberikan oleh mahasiswa sangat baik dan bermanfaat untuk pemerintahan Indonesia ke depannya. “Paling tidak dalam MUNAS BEM SI ini, para delegasi juga melakukan suatu riset lapangan tentang fakta/keadaan yang dihadapi sehingga hasilnya bisa direkomendasikan ke pemerintah,” ujarnya.

Rangkaian agenda MUNAS dipusatkan di Aula Gedung Siskom FMIPA UNTAN. Acara inti dari MUNAS ialah untuk mengevaluasi kinerja koordinator pusat, koordinator forum perempuan, koordinator wilayah dan koordinator isu. Selain itu, dalam MUNAS ini juga menetapkan koordinator pusat, koordinator forum perempuan, koordinator wilayah dan koordinator isu untuk periode selanjutnya. Diakhir sidang, ditetapkan pula isu apa saja yang akan dikawal oleh BEM SI. Target dari MUNAS ini adalah untuk memperkuat gerakan advokasi BEM SI, dalam rangka mengawal pemerintahan Presiden RI era kepemimpinan Jokowi 4 tahun ke depan. Ada tujuh tema isu yang diusung, antara lain: bidang energi, pendidikan, korupsi, ekonomi, pertanian, wanita dan ketenagakerjaan serta lingkungan. Dari masing-masing tema tersebut BEM SI sudah menyiapkan eskalasi gerakan nasional. Puncak dari gerakan BEM SI 2015 ini, yaitu: sebuah gerakan nasional yang direncanakan merupakan pertemuan dengan Presiden RI pada peringatan satu tahun pemerintahan Jokowi-JK di Istana Negara.

 

[:ja]

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tanjungpura (BEM UNTAN) di daulat sebagai tuan rumah dan panitia pelaksana kegiatan Musyawarah Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (MUNAS BEM SI) ke VIII tahun 2015. Rangkaian agenda yang dihelat pada tanggal 29 Januari – 3 Februari 2015 ini dihadiri oleh perwakilan 94 Perguruan Tinggi Indonesia, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 200 orang.

Menurut Presiden Mahasiswa UNTAN, Rahmat Saiful, “Ini merupakan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan MUNAS BEM SI”.

Agenda MUNAS dibuka secara resmi oleh Rektor UNTAN, Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA sekaligus dirangkai dengan Seminar Nasional bertajuk “Bagaimana Pentingnya Membangun Daerah Perbatasan” oleh Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang sebagai narasumber. Acara pembukaan ini dilaksanakan pada hari Jum’at (30/01/2015) bertempat di Gedung Rektorat UNTAN Lt. III. Rektor UNTAN dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada para peserta MUNAS yang hadir dari berbagai Universitas di Nusantara, selamat datang di Bumi Khatulistiwa. Menurut Prof. Thamrin, setiap kampus akan merefleksikan daya saingnya, oleh karena itu para mahasiswa diharapan dapat memanfaatkan masa-masa dikampus sebagai masa pembelajaran untuk terus meningkatkan daya saing diri sehingga akan menjadi bagian SDM Indonesia yang berkualitas. Kepada calon pemimpin masa depan, beliau berpesan agar dapat menyikapi peluang dan tantangan kedepan dengan kapasitas yang dimiliki.

Selain itu, Wakil Ketua MPR RI , Oesman Sapta Odang mengapresiasi baik kegiatan ini. Beliau berpendapat bahwa masukan-masukan yang diberikan oleh mahasiswa sangat baik dan bermanfaat untuk pemerintahan Indonesia ke depannya. “Paling tidak dalam MUNAS BEM SI ini, para delegasi juga melakukan suatu riset lapangan tentang fakta/keadaan yang dihadapi sehingga hasilnya bisa direkomendasikan ke pemerintah,” ujarnya.

Rangkaian agenda MUNAS dipusatkan di Aula Gedung Siskom FMIPA UNTAN. Acara inti dari MUNAS ialah untuk mengevaluasi kinerja koordinator pusat, koordinator forum perempuan, koordinator wilayah dan koordinator isu. Selain itu, dalam MUNAS ini juga menetapkan koordinator pusat, koordinator forum perempuan, koordinator wilayah dan koordinator isu untuk periode selanjutnya. Diakhir sidang, ditetapkan pula isu apa saja yang akan dikawal oleh BEM SI. Target dari MUNAS ini adalah untuk memperkuat gerakan advokasi BEM SI, dalam rangka mengawal pemerintahan Presiden RI era kepemimpinan Jokowi 4 tahun ke depan. Ada tujuh tema isu yang diusung, antara lain: bidang energi, pendidikan, korupsi, ekonomi, pertanian, wanita dan ketenagakerjaan serta lingkungan. Dari masing-masing tema tersebut BEM SI sudah menyiapkan eskalasi gerakan nasional. Puncak dari gerakan BEM SI 2015 ini, yaitu: sebuah gerakan nasional yang direncanakan merupakan pertemuan dengan Presiden RI pada peringatan satu tahun pemerintahan Jokowi-JK di Istana Negara.

 

[:es]

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tanjungpura (BEM UNTAN) di daulat sebagai tuan rumah dan panitia pelaksana kegiatan Musyawarah Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (MUNAS BEM SI) ke VIII tahun 2015. Rangkaian agenda yang dihelat pada tanggal 29 Januari – 3 Februari 2015 ini dihadiri oleh perwakilan 94 Perguruan Tinggi Indonesia, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 200 orang.

Menurut Presiden Mahasiswa UNTAN, Rahmat Saiful, “Ini merupakan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan MUNAS BEM SI”.

Agenda MUNAS dibuka secara resmi oleh Rektor UNTAN, Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA sekaligus dirangkai dengan Seminar Nasional bertajuk “Bagaimana Pentingnya Membangun Daerah Perbatasan” oleh Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang sebagai narasumber. Acara pembukaan ini dilaksanakan pada hari Jum’at (30/01/2015) bertempat di Gedung Rektorat UNTAN Lt. III. Rektor UNTAN dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada para peserta MUNAS yang hadir dari berbagai Universitas di Nusantara, selamat datang di Bumi Khatulistiwa. Menurut Prof. Thamrin, setiap kampus akan merefleksikan daya saingnya, oleh karena itu para mahasiswa diharapan dapat memanfaatkan masa-masa dikampus sebagai masa pembelajaran untuk terus meningkatkan daya saing diri sehingga akan menjadi bagian SDM Indonesia yang berkualitas. Kepada calon pemimpin masa depan, beliau berpesan agar dapat menyikapi peluang dan tantangan kedepan dengan kapasitas yang dimiliki.

Selain itu, Wakil Ketua MPR RI , Oesman Sapta Odang mengapresiasi baik kegiatan ini. Beliau berpendapat bahwa masukan-masukan yang diberikan oleh mahasiswa sangat baik dan bermanfaat untuk pemerintahan Indonesia ke depannya. “Paling tidak dalam MUNAS BEM SI ini, para delegasi juga melakukan suatu riset lapangan tentang fakta/keadaan yang dihadapi sehingga hasilnya bisa direkomendasikan ke pemerintah,” ujarnya.

Rangkaian agenda MUNAS dipusatkan di Aula Gedung Siskom FMIPA UNTAN. Acara inti dari MUNAS ialah untuk mengevaluasi kinerja koordinator pusat, koordinator forum perempuan, koordinator wilayah dan koordinator isu. Selain itu, dalam MUNAS ini juga menetapkan koordinator pusat, koordinator forum perempuan, koordinator wilayah dan koordinator isu untuk periode selanjutnya. Diakhir sidang, ditetapkan pula isu apa saja yang akan dikawal oleh BEM SI. Target dari MUNAS ini adalah untuk memperkuat gerakan advokasi BEM SI, dalam rangka mengawal pemerintahan Presiden RI era kepemimpinan Jokowi 4 tahun ke depan. Ada tujuh tema isu yang diusung, antara lain: bidang energi, pendidikan, korupsi, ekonomi, pertanian, wanita dan ketenagakerjaan serta lingkungan. Dari masing-masing tema tersebut BEM SI sudah menyiapkan eskalasi gerakan nasional. Puncak dari gerakan BEM SI 2015 ini, yaitu: sebuah gerakan nasional yang direncanakan merupakan pertemuan dengan Presiden RI pada peringatan satu tahun pemerintahan Jokowi-JK di Istana Negara.

 

[:nl]

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tanjungpura (BEM UNTAN) di daulat sebagai tuan rumah dan panitia pelaksana kegiatan Musyawarah Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (MUNAS BEM SI) ke VIII tahun 2015. Rangkaian agenda yang dihelat pada tanggal 29 Januari – 3 Februari 2015 ini dihadiri oleh perwakilan 94 Perguruan Tinggi Indonesia, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 200 orang.

Menurut Presiden Mahasiswa UNTAN, Rahmat Saiful, “Ini merupakan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaan MUNAS BEM SI”.

Agenda MUNAS dibuka secara resmi oleh Rektor UNTAN, Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA sekaligus dirangkai dengan Seminar Nasional bertajuk “Bagaimana Pentingnya Membangun Daerah Perbatasan” oleh Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang sebagai narasumber. Acara pembukaan ini dilaksanakan pada hari Jum’at (30/01/2015) bertempat di Gedung Rektorat UNTAN Lt. III. Rektor UNTAN dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada para peserta MUNAS yang hadir dari berbagai Universitas di Nusantara, selamat datang di Bumi Khatulistiwa. Menurut Prof. Thamrin, setiap kampus akan merefleksikan daya saingnya, oleh karena itu para mahasiswa diharapan dapat memanfaatkan masa-masa dikampus sebagai masa pembelajaran untuk terus meningkatkan daya saing diri sehingga akan menjadi bagian SDM Indonesia yang berkualitas. Kepada calon pemimpin masa depan, beliau berpesan agar dapat menyikapi peluang dan tantangan kedepan dengan kapasitas yang dimiliki.

Selain itu, Wakil Ketua MPR RI , Oesman Sapta Odang mengapresiasi baik kegiatan ini. Beliau berpendapat bahwa masukan-masukan yang diberikan oleh mahasiswa sangat baik dan bermanfaat untuk pemerintahan Indonesia ke depannya. “Paling tidak dalam MUNAS BEM SI ini, para delegasi juga melakukan suatu riset lapangan tentang fakta/keadaan yang dihadapi sehingga hasilnya bisa direkomendasikan ke pemerintah,” ujarnya.

Rangkaian agenda MUNAS dipusatkan di Aula Gedung Siskom FMIPA UNTAN. Acara inti dari MUNAS ialah untuk mengevaluasi kinerja koordinator pusat, koordinator forum perempuan, koordinator wilayah dan koordinator isu. Selain itu, dalam MUNAS ini juga menetapkan koordinator pusat, koordinator forum perempuan, koordinator wilayah dan koordinator isu untuk periode selanjutnya. Diakhir sidang, ditetapkan pula isu apa saja yang akan dikawal oleh BEM SI. Target dari MUNAS ini adalah untuk memperkuat gerakan advokasi BEM SI, dalam rangka mengawal pemerintahan Presiden RI era kepemimpinan Jokowi 4 tahun ke depan. Ada tujuh tema isu yang diusung, antara lain: bidang energi, pendidikan, korupsi, ekonomi, pertanian, wanita dan ketenagakerjaan serta lingkungan. Dari masing-masing tema tersebut BEM SI sudah menyiapkan eskalasi gerakan nasional. Puncak dari gerakan BEM SI 2015 ini, yaitu: sebuah gerakan nasional yang direncanakan merupakan pertemuan dengan Presiden RI pada peringatan satu tahun pemerintahan Jokowi-JK di Istana Negara.

 

[:]

Discover more from FISIP UNTAN

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading