Pontianak FISIP UNTAN – Delapan mahasiswa lengkap dengan pakaian adat khas Kalimantan berjajar di depan ruang Smokey Quartz Blue Arcon, Hotel Golden Tulip, menyambut kedatangan para peserta Konferensi Nasional dan Kongres II Asosiasi Pembangunan Sosial Indonesia (APSI).
Tari Tuah Jubata (Dayak) dan tari Suka Ria (Melayu) digelar di panggung acara. Tuan rumah agenda tahunan APSI tingkat nasional kali ini adalah prodi Pembangunan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tanjungpura dengan membawa tema “Pembangunan Sosial untuk Tatakelola Sumber Daya yang Berkeadilan”.
Konferensi Nasional dan Kongres II APSI diselenggarakan selama 3 hari, 25-27 Juli 2018 di Hotel Golden Tulip, Pontianak, Kalimantan Barat. Sembilan delegasi anggota APSI dari kampus-kampus yang berbeda hadir duduk bersama untuk berdiskusi.
Diantaranya berasal dari Universitas Iskandar Muda Aceh (Aceh), Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Santa Ursula (Ende, Nusa Tenggara Timur), Universitas Mulawarman (Samarinda, Kalimantan Timur), Universitas Lampung (Lampung), Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”(Yogyakarta), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (Yogyakarta), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (Jakarta), Universitas Tanjungpura (Pontianak) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain itu dihadiri juga dari Institute for Research and Empowerment (IRE) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Agenda di hari pertama (Rabu, 25 Juli 2018) dimulai pukul 19.30 dengan sambutan Drs. Donatianus BSEP, M.Hum sebagai Ketua Umum Panitia Penyelenggara Konferensi dan Kongres II APSI, Dekan FISIP UNTAN yang diwakilkan oleh Dr. Herlan, M. Si (Wakil Dekan I FISIP UNTAN) dan Rektor UNTAN yang diwakilkan oleh Dr.Aswandi, M.Pd (Wakil Rektor I UNTAN). Para anggota APSI dan pemakalah membaur bersama dalam acara ramah tamah dan makan malam.
Pelaksanaan Konferensi Nasional dan kongres II APSI merupakan bentuk kebutuhan anggota APSI untuk meningkatkan aktivitas ilmiah dalam studi dan praksis pembangunan sosial serta mengekspresikan tanggungjawab moral memberdayakan masyarakat melalui kerjasama dengan berbagai pihak. APSI didirikan tanggal 12 September 2014 dengan keanggotaan meliputi departemen, jurusan, dan prodi pembangunan sosial serta sejenisnya di Indonesia. APSI juga membuka keanggotaan untuk praktisi pembangunan sosial yang bekerja di sektor institusi pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan perusahaan.
Acara malam berlanjut dengan Kongres APSI yang dijadwalkan dari jam 21.00 – 23.40 untuk membahas pengembangan kurikulum dan kompetensi Pembangunan Sosial, dan pembahasan Jurnal APSI yaitu Indonesian Journal of Social Development. Agenda esok hari (Kamis, 26 Juli 2018) akan berlanjut dengan Konferensi Nasional, dan diskusi panel.
“Ke Putussibau menangkap belanak, Sampai ke Sintang membeli sapi
Selamat datang di Pontianak, Ikuti Konferensi Nasional dan Kongres APSI”
Selamat berjuang untuk Konferensi Nasional dan Kongres II APSI.
(agus y.)
1 Comment
Comments are closed.