PONTIANAK, IKOM FISIP UNTAN-Sedari sekolah menengah pertama, saya sudah menyenangi organisasi. Mulai dari sekolah hingga di luar sekolah saya coba. Tujuan saya hanya ingin mencari teman dan bisa menambah wawasan. Tapi, jika membicarakan organisasi yang paling saya senangi dan banggakan hingga saat ini adalah Forum Generasi Berencana Kalimantan Barat.

Awal saya bergabung pada tahun 2016 lalu, memang belum terlampau lama tapi telah membuat saya jatuh cinta. Di forum ini tidak hanya mempelajari tentang merencanakan pernikahan pertama untuk remaja, tetapi saya juga mendapatkan ilmu tentang 8 fungsi keluarga, kesehatan reproduksi yang tidak pernah saya temukan sebelumnya di pelajaran IPA atau biologi karena saya dulunya dari Sekolah kejuruan (SMK). Saya juga diberikan suntikan ilmu mengenai pendewasaan usia perkawinan (PUP) dan 5 transisi kehidupan remaja serta masih banyak lagi pengalaman dan pembelajaran yang luar biasa untuk saya.

Kegiatan yang berkelanjutan dan selalu positif. Forum GenRe Kalbar bermitra erat dengan BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional). Hingga yang paling mengesankan adalah pada bulan maret 2017 saya diminta untuk menjadi perwakilan Provinsi Kalbar untuk presentasi mengenai kualitas remaja Kalimantan Barat di hadapan petinggi BKKBN RI di Bogor. Di sana saya menceritakan apa yang sedang terjadi  pada remaja Kalbar, menjelaskan baik buruknya memang menurut saya sulit karena saya harus mengatakan  yang sejujurnya.  Slide yang saya gunakan pun ridak banyak, hanya bermodal data yang ada untuk menguatkan bukti. Pada saat disana, masing-masing provinsi juga mengutarakan hal yang sama, yaitu terkait kualitas remaja di provinsinya. Kebetulan pada saat itu Kalimantan Barat mengalami permasalahan yang cukup berat, yaitu posisi teratas ASFR di seluruh Indonesia. Ini miris, dan harus saya ceritakan kala itu. ASFR yaitu banyaknya kelahiran dari per 1000 wanita pada kelompok usia antara 15-19 tahun. Dan tentunya hal ini jauh dari harapan pemerintah untuk mengendalikan penduduk.

Tetapi, saya merasa senang dan lega karena telah diberi kesempatan untuk bercerita mengenai kualitas remaja di provinsi kelahiran saya di hadapan petinggi BKKBN RI agar ada tindak lanjut yang dilakukan untuk meminimalisir adanya hal seperti ini. Menurut saya ini adalah PR bersama, jika kita mampu untuk bersatu padu nantinya peringkat ASFR tertinggi di Indonesia bukan milik Kalbar lagi.

Discover more from FISIP UNTAN

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading