Launching Pembangunan Musholah Nuruddin

Pontianak-Fisipnews. Launching Pembangunan Musholah Nuruddin menjadi salah satu fasilitas penting di dalam lingkungan kampus. Selain menjadi tempat ibadah kaum muslim, surau juga dapat difungsikan sebagai tempat diskusi keagamaan islam bagi kalangan civitas akademika kampus. Musholah Nuruddin yang berlokasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (UNTAN) saat ini dalam proses pembangunan yang merupakan bagian dari renovasi fisik bangunan surau. Rektor UNTAN, Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan Musholah Nuruddin FISIP UNTAN pada hari Jum’at (8/5/2015). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dekan FISIP serta sejumlah pejabat di lingkungan UNTAN. Diiringi rintik hujan siang itu, Rektor berharap agar pembangunan Surau dapat berjalan dengan baik dan lancar serta keberadaan Surau Nuruddin kedepannya, menjadi berkah, khususnya bagi masyarakat kampus. (link)

Launching Pembangunan Musholah Nuruddin

Pada kesempatan yang sama, Drs.Sukamto, M.Si, Dekan FISIP Untan juga menegaskan bahwa Musholah sangat diperlukan sebagai sarana kegiatan ibadah, sehingga perlu mendapat dukungan dari civitas akademika dan para pihak yang peduli untuk memobilisasi dana pembangunan yang cukup besar. “Dosen dan karyawan FISIP Untan dihimbau untuk bersedia menyisihkan dari pendapatannya  selama masa pembangunan. Selain itu juga diharapkan dukungan pendanaan dari Untan dan alumni FISIP sehingga pembangunan dapat berjalan lancar”.  Kata Sukamto.

Hal ini juga diamini Ketua Panitia Pembangunan Musholah Nuruddin, Dr.Mochtaria M.Noh. Menurutnya pembangunan Surau Nuruddin sudah cukup lama direncanakan, melihat kondisi sebelumnya yang sangat memprihatinkan. Kerusakan pada pondasi, struktur bangunan, lantai, tembok, interior dan eksterior yang tidak estetik, menambah potret suram dari Surau ini. Dengan dukungan para pihak khususnya Dosen, Karyawan, dan alumni diharapkan pembangunan Musholah Nuruddin FISIP Untan dapat segera dilaksanakan. (jy/dd98).

Dekan FISIP: Drs.Sukamto, M.Si                    Ketua Panitia Pembangunan, Dr.H.Mochtaria, M.Noh

Subheading Distribution

I’m going to discuss a few reasons why practice is important to learning skills. The only way to truly master a skill is by actually doing what you’ll have to do in the real world. I think practice can be a fun way of putting in the necessary hours. There are some people who will disagree. It is said that people tend to remember only 10-20% of what they’ve heard or read. That number rises to as much as 90% when you put theory to practice. Following up explanation with practice is key to mastering a skill.

Subheading Distribution

In this paragraph, I’m going to discuss a few reasons why practice is important to mastering skills. Firstly, the only way to truly learn a skill is by actually doing what you’ll have to do in the real world. Secondly, I think practice can be a fun way of putting in the necessary hours. There are, however, some people who will disagree. Thirdly, and most importantly, it is said that people tend to remember only 10-20% of what they read or hear. Moreover, that number rises to as much as 90% when you put theory to practice. In conclusion, following up explanation with practice is key to mastering a skill.

In this paragraph, I’m going to discuss a few reasons why practice is important to mastering skills. Firstly, the only way to truly learn a skill is by actually doing what you’ll have to do in the real world. Secondly, I think practice can be a fun way of putting in the necessary hours. There are, however, some people who will disagree. Thirdly, and most importantly, it is said that people tend to remember only 10-20% of what they read or hear. Moreover, that number rises to as much as 90% when you put theory to practice. In conclusion, following up explanation with practice is key to mastering a skill.