Pontianak, Fisipnews. Jenderal Tito Karnavian berikan kuliah umum di Untan. Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Prof Dr Thamrin Usman DEA, mengatakan, bahwa dirinya sangat berterimakasih atas kedatangan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Tito Karnavian di Gedung Auditorium Universitas Tanjungpura, seperti dilansir thetanjungpuratimes pada Senin (6/3) siang
Jenderal Tito Karnavian berikan kuliah umum di Untan
“Ini merupakan suatu kesempatan yang langka, beliau hadir bersama dengan rombongan, untuk memberikan Kuliah Umum,” ujar Rektor Untan.
Dirinya menerangkan, bahwa pihaknya sudah melihat tentang apa yang akan disampaikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, sangatlah dibutuhkan pihaknya.
“Kita juga sudah melihat, dan saya rasa, ini sangat diperlukan untuk kelangsungan bangsa dan negara ini,” kata Rektor Untan.
Baca juga:
Rektor Untan : Kapolri Berikan Kuliah Umum adalah Kesempatan Langka
Dirinya berharap, Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak, dengan keanekaragaman suku, budaya, dan sebagainya, dapat menjadi pemersatu.
“Karena perbedaan itu bukanlah sebuah kekurangan, melainkan perbedaan itu adalah salah satu pemersatu dan menjadi kekuatan bagi kita, khususnya NKRI,” kata Rektor Untan.
Terkait itu, Rektor mengatakan bahwa Kuliah Umum yang diberikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian harus benar-benar diserap dan dipahami oleh mahasiswa-mahasiswi Untan.
“Seluruh mahasiswa Untan harus bisa berpandangan, bagaimana perbedaan itu bisa menjadi kekuatan, dan sebuah keharmonisan,” ujar Rektor usai kegiatan Kuliah Umum Kapolri.
berita terkait:
Rektor Untan : Mahasiswa Harus Pahami Kuliah Umum yang Diberikan oleh Kapolri
Rektor menerangkan, perbedaan memang harus terjadi di setiap kalangan mahasiswa, untuk menciptakan suatu keindahan.
“Jadi semuanya, tidak boleh terdiri dari laki-laki secara keseluruhan, atau perempuan secara keseluruhan, itu tidak boleh. Karena itulah sesungguhnya bentuk dari perbedaan,” terangnya.
Rektor berharap, perbedaan yang terjadi pada seluruh mahasiswa Untan dan bangsa Indonesia, harus bisa dibentuk menjadi suatu kekuatan untuk menciptakan keharmonisan dan keindahan.
“Jadi, perbedaan itu sebenarnya adalah sebuah anugerah. Jadi jangan jadikan perbedaan sebagai penghalang rasa pemersatu, tetapi jadikanlah perbedaan tersebut menjadi kekuatan untuk menciptakan keamanan, kenyamanan dan keutuhan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tutupnya.
sumber/foto: thetanjungpuratimes, viky/Muh
You must be logged in to post a comment.