Jakarta – Belmawa. Pemerintah Republik Indonesia saat ini tengah meningkatkan kemudahan bagi investor asing untuk membuka usaha di Indonesia. Tentunya, ini merupakan peluang bagi para investor atau pengusaha asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini juga merupakan tantangan bagi perguruan tinggi bagaimana perguruan tinggi memberikan dukungan khususnya pemenuhan tenaga kerja terdidik profesional. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi memiliki misi untuk memfasilitasi kemitraan perguruan tinggi dengan berbagai perusahaan.
Beberapa Perusahaan berbasis teknologi informasi (IT) dari negara jiran Singapura akan melakukan ekspansi usahanya di Indonesia dan menjadikan P. Batam sentra usahanya. Diperkirakan pada tahap awal 2017 akan dibutuhkan 200 (dua ratus) ahli IT dan akan meningkat secara bertahap sehigga diproyeksikan dalam 5 tahun ke depan akan dibutuhkan 2000 (dua ribu) tenaga kerja berlatar IT yang di dalamnya antara lain lulusan pendidikan tinggi.
Untuk penyediaan tenaga kerja profesional khususnya dalam bidang IT dari perguruan tinggi, perusahaan tersebut menggandeng Temasek Polytechnic Singapura dan Politeknik Batam. Kedua PT ini akan bekerja sama untuk menyiapkan lulusan dalam upaya mensuplai perusahaan dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk mewujudkan kerjasama ini akan ditandatangani MoU antara kedua Poltek di Semarang pada tanggal 14 November 2016. Direktur Pembelajaran, yang mendapat tugas dari Dirjen Belmawa, akan memfasilitasi pelaksanaan program dan membentuk Tim taskforce guna mendukung realisasi kemitraan tersebut dan mengembangkan program sejenis secara nasional.
Proyek kemitraan perusahaan berbasis IT di Batam dengan politeknik dalam beberapa tahun yang memerlukan tenaga kerja terdidik profesional dalam jumlah ribuan dideklarasikan dengan nama Batam Digital Hill (BDH). BDH menjadi program yang saling menguntungkan Indonesia dan Singapura. BDH akan berguna bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia serta menyiapkan dukungan bagi perencanaan program Presiden untuk 1000 (seribu) industri kreatif berbasis IT
Direktorat Pembelajaran memfasilitasi beragam kegiatan agar program BDH berjalan baik, sukses dan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara. Bahkan proyek BDH ini diharapkan akan menjadi pemicu tumbuhnya model model BDH lain di Indonesia.
Paristiyanti Nurwardani menyampaikan bahwa untuk menyiapkan implementasi program BDH tersebut, perlu diselenggarakan workshop pengembangan kurikulum pendidikan tinggi di Bali yang akan diselenggarakan pada tanggal 10-12 November 2016 dan melibatkan lebih dari 70 dosen dalam lingkup Prodi berbasis IT. Mereka diharapkan akan menjadi bagian dari program BDH. BDH ini diharapkan akan menjadi salah satu percontohan dan menjadi multifliers effect bagi daerah lain di Indonesia. Peran perguruan tinggi di dalamnya akan semakin besar tertutama dalam mengembangkan kurikulum vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri: Batam Digital Hill untuk Indonesia. (HS/editor/HKLI)
You must be logged in to post a comment.