Pontianak, thetanjungpuratimes.com-Teknik Trichoderma adalah untuk keberlangsungan hidup tanaman dengan cara membusukkan tanaman dan mencegah atau menjaga tanaman dari gangguan serangan jamur penyakit yang ditularkan melalui tanah pada tanaman. Trichoderma ini layaknya mikroba pembusuk. Untuk membuatnya terlebih dahulu bahan-bahan yang ada dibusukkan.

Caranya, tanaman dikumpulkan terlebih dahulu kemudian dicincang agar siap digunakan untuk kompos. Proses komposnya itu ditambahkan dengan Trichoderma. Trichoderma hanya berlaku untuk pembuatan kompos. Untuk cara lainya yaitu ditutup terpal, dibasahkan dulu supaya Trichodermanya terus berkembang karena kelembabannya harus tinggi.

Untuk prosesnya membutuhkan waktu satu bulanan. Bahan tanaman untuk penghasil Trichoderma  itu dibikin kompos. Trichoderma menjadi alternatif yang bisa digunakan untuk menghancurkan bahan-bahan jamur tanaman. Pembuatannya pun hanya menggunakan sampah-sampah pasar.

Jika bahan-bahan sampah pasar tadi busuk, maka layak untuk dipakai sebagai pupuk. Sebelum diaplikasikan dikomposisi atau diuraikan terlebih dahulu salah satu mikroba yang bisa berperan. Mikroba yang sering digunakan yaitu Trichoderma Hazianum.

Trichoderma Harzianum tercatat sebagai dekomposer karena bisa memiliki kemampuan menghancurkan selulosa. Karena sebagian besar dari jaringan tanaman tersusun dari selulosa  dan turunannya. Dari penelitian yang dilakukan, Harzianum diantaranya juga diisolasi.

Selain itu, kemampuan lainnya  yaitu untuk menghasilkan fospat. Salah satu unsur yang diperlukan  tanaman terutama kalau dalam pembentukan akar. Tidak terkecuali dalam pembentukan bunga termasuk fase generatif dalam tumbuhan yang membutuhkan fosfor (zat, organik ataupun anorganik, cair atau kristal yang mampu berpendar).

Trichoderma ini mampu untuk melarutkan fosfat (bahan asam fosfor yang dipakai untuk pupuk) yang tidak bisa diambil oleh  tanaman, sehingga bisa digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Jadi kehebatannya ini selain untuk pembusukkan dan mencegah atau menjaga tanaman dari gangguan serangan jamur penyakit yang ditularkan melalui tanah pada tanaman, Trikoderma juga bisa menghasilkan hormon tumbuh yang diperlukan tanaman untuk tumbuh, anti patogen (bahan yang menimbulkan penyakit), serta anti fungi yang bisa menyerang tanaman dan menumbuhkan tanaman. Hal itu bisa terwujud jika Trichoderma yang ditemukan merupakan Trichoderma unggulan.

Di alam banyak Trichoderma tapi tidak cukup baik, karena kemampuannya tadi tidak semua di miliki oleh Trichoderma Harzianum. Trichoderma bisa didapat di alam dengan cara  mengeksplorasi di lapangan dari banyak tempat. Kemudian dipilih, dilakukan seleksi berdasarkan kemampuannya. Tempat-tempat yang terdapat Trichoderma ini antara lain seperti (kelapa sawit yang batangnya hancur), sampah-sampah yang sudah hancur serta tanah di dalam muara.

Oleh : Dr Ir Fadjar Rianto MS

Ketua Jurusan Budidaya Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura

 

(Kurniawati/Muhammad)

Categories: PIKIR PAKAR

Discover more from FISIP UNTAN

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading